♣️ Kisah Lucu Umar Bin Khattab

Ashimbin Umar bin Khattab melaksanakan perintah ayahndanya yang tak lain memang Umar bin Khattab, Khalifah kedua yang bergelar Amirul Mukminin. Sekembalinya dari penyelidikan, dia menghadap ayahnya dan mendengar ayahnya berkata, "Pergi dan temuilah mereka. Lamarlah anak gadisnya itu untuk menjadi isterimu. IlustrasiKhalifah Umar bin Khattab (Detik) AKURAT.CO Umar bin Khattab ra merupakan Khalifah kedua yang berkuasa (634-644 M/13-23 H) setelah sahabat Abu Bakar ra (632-634 M/11-13 H) merupakan pemimpin negara yang memiliki tanggung jawab publik yang begitu tinggi. Khalifah Umar juga sangat perhatian terhadap kebutuhan pangan warganya. RaisSyuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Australia-New Zealand KH Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir memaparkan kisah menarik tentang Sayyidina Umar bin Khattab yang mengutus Sayyidina Ali bin Abi Thalib untun memenuhi undangan gereja. Kisah tersebut dikutip Gus Nadir dari Kitab Al-Mughni karya Ibnu Qudamah, dalam juz 7 KISAHKHALIFAH UMAR BIN KHATTAB RA. , CERAMAH LUCU KH. ZAINUDDIN MZ. Dapatkan link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Aplikasi Lainnya; Februari 16, 2020 KISAH KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB RA. , CERAMAH LUCU COBAAN LAKI LAKI, HARTA TAHTA WANITA| CERAMAH LUCU TEST ZOOM BULAN DARI BUMI; 2012 1. 1Maret 202027 Maret 2020 Kisah Inspirasi -Suatu ketika, Umar bin Khattab sedang mengadakan perjalanan ke suatu tempat. di tengah perjalanan, dia bertemu dengan seorang anak penggembala kambing. Anak ini hidup sebatang kara karena kedua orang tuanya telah meninggal dunia. Dia pun hidup mengandalkan upah yang diperolehnya dengan menggembala kambing. Bahkanbanyak di antara mereka yang mendatangi tempat tersebut dan melaksanakan shalat di sana. Mengetahui hal ini, Umar bin Khattab menebang pohon tersebut untuk menentang perbuatan syirik itu semakin meluas. 9. Kisah Onta yang Berbicara Kepada Rasulullah SAW Kisah terakhir berasal dari seekor onta yang berbica kepada Rasulullah SAW. KISAHLUCU UMAR BIN KHATTAB - Ustadz Khalid Basalamah. Ceramah islam. April 13 · KISAH LUCU UMAR BIN KHATTAB - Ustadz Khalid Basalamah. Related Videos. 8:13. cara jadi kaya dalam islam !!! Ustadz Adi Hidayat. Ceramah islam. 100 views · April 13. Saya(Umar bin khattab) tertegun keheranan beberapa saat, kemudian Rasulullah SAW bersabda "Hai Umar, apakah engkau tahu siapakah orang yang datang bertanya tadi?" "Allah dan RasulNyalah yang lebih mengetahuinya." jawab Umar. Rasulullah s.a.w. lalu bersabda "Sesungguhnya orang yang datang tadi adalah malaikat Jibril, ia datang untuk memberikan Setelahlelaki tua Yahudi itu pulang, Amr bin Ash secara sepihak menggusur gubuk derita tersebut. Lelaki Yahudi pun tidak mampu berbuat apa-apa karena keterbatasan tenaga dan kekuasaan. Alhasil, ia mengadu kepada Khalifah Umar bin Khattab, atasan Amr bin Ash yang berada di Madinah. Perjalanan jauh lelaki tua Yahudi itu pun ditempuhnya. JajyC. Oleh Ni’amul Qohar Sahabat Umar bin Khaththab yang sangat terkenal dengan sifat tegas dan kerasnya tersebut, ternyata ada sisi lain yang sangat perlu untuk diketahui oleh umat Islam. Yaitu kisah sedih dan lucunya yang pernah beliau alami di Zaman Jahiliyah. Suatu ketika beliau dan para sahabat lainnya sedang bercengkrama dalam satu majlis dengan Rasulullah SAW. Waktu itu posisi duduknya tepat berada di dekat baginda Rasulullah SAW, sehingga membuatnya dimintai tolong untuk bercerita, “Wahai Umar, coba ceritakan kepadaku sebuah kisah yang bisa membuatku ketawa” perintah Rasulullah SAW. Umar pun bercerita di hadapan Rasulullah SAW dan para sahabat lainnya. Beliau mengisahkan cerita lucu yang pernah dialami sebelum memeluk agama Islam. Dahulu Umar bin Khaththab sebelum memeluk agama Islam pernah membuat patung berhala untuk disembah yang terbuat dari bahan manisan. Tiba di suatu hari beliau merasa sangat lapar, kepada patung itulah Umar bin Khaththab meminta makan dengan berkata “Demi Latta, Uzza, dan Manna! yang mulia, tolong berikan aku rizki berupa makanan!” Setelah selesai ritual penyembahan, beliau pun bergegas pergi ke dapur untuk mencari makanan. Akan tetapi, tidak menemukan makanan sedikit pun di sana. Tanpa pikir panjang, beliau kembali ke tempat penyembahan patung manisan itu berada. Karena tidak tahan dengan rasa lapar, akhirnya Umar bin Khaththab memakan patung tersebut sampai habis. Ketika sudah habis, beliau baru sadar bahwa patung ini adalah tuhannya, tempatnya memuja dan meminta, penyesalan pun menimpa Umar bin Khaththab seketika itu juga. Mendengar cerita Umar ibn Khaththab, baginda Rasulullah SAW ketawa terkekeh-kekeh hingga terlihat gigi gerahamnya. Lalu diikuti oleh para sahabat lainnya yang juga ikut ketawa. “Memangnya di mana akal sehatmu wahai Umar pada waktu itu?”, tanya Rasulullah SAW lebih lanjut. “Sebenarnya, aku memiliki akal yang cerdas Ya Rasulullah. Akan tetapi sesembah tersebut telah menyesatkanku pada waktu itu”, tegas jawaban Umar.*** “Wahai Umar, sekarang sampaikanlah cerita sedih kepadaku yang bisa membuatku menangis” pinta Rasulullah SAW untuk kedua kalinya. Sahabat Umar bin Khaththab pun memulai bercerita tentang kisahnya yang pilu ketika sebelum memeluk agama Islam. Dulu Umar bin Khaththab mempunyai seorang anak perempuan, di suatu hari beliau mengajaknya ke sebuah tempat. Setibanya di sana, beliau mulai menggali tanah membentuk sebuah lubang. Setiap kali tanah hasil galian mengenai bajunya, si anak perempuan itu selalu membersihkannya. Sementara ia tidak tahu bahwa lubang tersebut nantinya untuk menguburnya hidup-hidup sebagai persembahan untuk berhala. Setelah selesai menggalinya, Umar bin Khaththab melempar anak perempuan tersebut masuk ke dalam lubang. Ia merasa takut sehingga membuatnya menangis kencang sambil menutup wajahnya dengan penuh iba. Tetapi Umar tetap menguburnya hidup-hidup hingga ia tak tampak lagi sebab sudah tertutup tanah. Namun, bayangan wajahnya masih saja memenuhi pikiran Umar ketika sedang mengamati gundukan tanah tersebut sebelum meninggalkannya. Umar bin Khaththab bercerita sambil menahan tangis. Mendengar kisah Umar bin Khaththab yang menyedihkan itu membuat Rasulullah SAW sedih yang tak kuasa menahan tangis. Air matanya pun yang bening itu menetes di pipinya. Begitu pula dengan Umar yang telah sangat menyesali perbuatannya di Zaman Jahiliyah. Tidak ketinggalan pula para sahabat yang hadir di majlis tersebut menangis terenyuh dengan kisah Umar ibn Khaththab. Sumber Qutub Izziddin Jamil Al-Syarwi, “Fiqih Humor”, Perpustakaan Mutamakkin Press, Pati, 2016. Ulama Nusantara Center Melestarikan khazanah ulama Nusantara dan pemikirannya yang tertuang dalam kitab-kitab klasik

kisah lucu umar bin khattab